Cita-Cita Dibalik PKBM Al Habib Peduli Pendidikan Masyarakat Perkebunan

Cita-Cita Dibalik PKBM Al Habib Peduli Pendidikan Masyarakat Perkebunan

Oleh:  Ir. Sarwo Edy, M.Pd

Sekilas pandangan tidak ada yang istimewa dari penampilan fisik PKBM Al Habib yang berada didusun Sukun Desa Melati II Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Selang beberapa menit kemudian terlihat banyak siswa berpakaian seragam  keluar dari ruang belajar dengan berbagai usia, ada yang berlari,  ada yang berjalan dan ada juga yang langsung menuju mushola Al Hidayah  lalu duduk duduk berkelompok diterasnya yang berada dilingkungan PKBM Al Habib. Memasuki komplek PKBM dipanjangkan peringatan “Kenderaan Orang Tua Dilarang Masuk” ini memberi nuansa bahwa di PKBM Alhabib memiliki aturan khusus dilingkungannya.

Disela-sela keramaian siswa, penulis berhasil menjumpai pimpinan PKBM AL Habib sdri Wagiati S.Pd dengan perawakan  tubuh sedikit kecil  yang kelihatannya sangat cekatan. Benar saja kenyataanya, Dari penjelasan ibu Wagiati S.Pd, Ibu ini memiliki cita-cita yang kuat untuk memajukan pendidikan masyarakat perkebunan  diwilayahnya. PKBM Al Habib yang memiliki pintu masuk yang sama  dengan Yayasan Al Habib Melati cukup ramai dengan peserta didik  Sekolah dasar islam terpadu (SDIT) dengan jumlah siswanya sebanyak 281 siswa.  Lantas penulis jadi terfikir, dimana peran PKBM Al Habib dalam mendukung cita-citanya..!? Setelah berdiskusi cukup lama dengan pimpinan PKBM yang didampingi pendidik PAUDnya barulah ada kejelasan peran antara PKBM AL Habib dengan yayasan Al Habib yang keduanya dikelola oleh sdri Wagiati S.Pd.

Cita-cita  ibu Wagiati S.Pd untuk memajukan pendidikan masyarakat perkebunan tersebut bukanlah angan angan  semata, tetapi cita-cita itu terus digapainya dengan mengembangkan pendidik formal melalui yayasan Al Habib Melati  dan pendidikan nonformal dengan PKBM Al Habib. Terlahir dimasyarakat perkebunan. Ibu Wagiati S.Pd merintis cita-citanya dengan mendirikan yayasan Alhabib Melati tahun 2003 diatas lahan milik orang tuanya yang berada di tengah-tengah perkebunan dan pertanian milik masyarakat dengan berbatasan disebelah timur dengan PT perkebunan Fajar Agung, sebelah selatan dengan perkebunan Melati Kebun, sebelah barat  dengan PTPN IV. Pendidikan formal yang dijalankannya   saat itu dirasakannya  masih belum mampu memacu pendidikan masyarakat diwilayahnya. Selanjutnya pada tahun 2010 didirikanlah  PKBM Al Habib yang berorientasi pada pendidikan nonformal berupa pendidikan PAUD, Kesetaraan dan keaksaraan serta program kursus dan pelatihannya

Pendidikan formal dan nonformal   yang ditangani ibu Wagiati S.Pd, terus berkembang seiring kurangnya fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan masyarakat, yayasan  Al Habib Melati yang bergerak pada tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) memiliki daya tarik masyarakat perkebunan dengan SDIT yang keseharian belajar pagi hingga sore hari berada diyayasan, PKBM bergerak dengan berbagai programnya mulai dari PAUD, Kesetaraan dan Keaksaraan, Kursus pelatihan dan keterampilan yang semua berjalan sesuai dengan jadualnya.

Kalau awalnya  kelihatan yayasan Al Habib Melati lebih mendominasi dari PKBM  Al Habib dari sisi jumlah peserta didik, ternyata salah penafsiran. Dari penjelasan lanjutan  ibu Wagiati S.Pd dengan PKBM Al Habibnya  yang berada di desa Melati II,  justru sudah mengembangkan lokasi program-program pembelajarannya diberbagai desa seperti desa Lestari Dadi, Desa Jatimulyo, Desa Senah dan Kelurahan Melati I dikecamatan perbaungan yang  masih bernuansa masyarakat perkebunan hingga kecamatan lainnya. Program pendidikan nonformal yang diselenggarakan PKBM Al Habib sudah mendapat kepercayaan dimasyarakat perkebunan dan pemerintahan desa setempat. Dari 15 lembaga PAUD yang dibina PKBM Al Habib disetiap desa mendapat dukungan dari aparat pemerintahan desa dan masyarakat, untuk program kesetaraan dari sisi peserta didik berasal dari Rumah Tahfidz Arrasid dan pondok pasantren Salafiah Al Hidayah dan siswa yang dropout dari sekolah formal dan dari sisi keuangan didapat dari pemerintah melalui dana BOP.  Untuk program kursus keterampilan menjahit pakaian sudah banyak diminati masyarakat sekitarnya. Dari ketersediaan SDM dan fasilitas yang dimiliki PKBM Al Habib saat ini, terbukti pihak dinas pendidikan kabupaten Serdang Bedagai dan Direktorat PAUD, Diktara dan Kursus kelembagaan tidak ragu lagi menyalurkan programnya ke PKBM Al Habib.

Dari gambaran pendidikan formal dan nonformal yang dikomandai ibu Wagiati S.Pd, wajib belajar sejak usia dini hingga 12 tahun pembelajaran sudah tersedia dan berlangsung  aktif  walaupun tidak menutup kemungkinan pernik pernik problem pembelajaran tetap ditemukan. Kepedulian dan kecekatan ibu Wagiati S.Pd tidak perlu diragukan dalam menghadapi problema tersebut, inilah modal kuat untuk mamacu pendidikan masyarakat perkebunan sebagai cita-cita luhurnya, semoga sukses.(sr19).  

<