Oleh : Salman Hasibuan, S.Pd
Siapa yang tidak kenal dengan “mahkota” dalam urusan kursus menjahit di Kota Siantar. Tentu semua mata akan tertuju kepada Pendidikan Luar Sekolah Masyarakt (PLSM) Mahkota milik Ibu Asmurrumida yang berada di Jl. Ahmad Yani No.165, Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar, Provinsi Sumatera Utara.
Sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan berupa kursus menjahit, PLSM Mahkota merupakan lembaga tertua yang sudah beroperasi di Kota Siantar selama 26 tahun, tepatnya berdiri sejak tahun 1993. Bahkan PLSM Mahkota telah berhasil mencetak lulusan seribuan peserta didik yang telah tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Sumatera Utara.
Selain itu, melalui pengalaman yang sudah teruji selama puluhan tahun sebagai lembaga kursus di bidang menjahit, PLSM Mahkota juga kini telah menjadi kiblat bagi lembaga-lembaga kursus menjahit baru yang mulai banyak berdiri di Kota Siantar. Bahkan pengalaman yang sudah diakui tersebut telah membawa PLSM Mahkota ditunjuk sebagai tempat uji kompetensi (TUK).
Sebagai ketua yayasan PLSM Mahkota, Ibu Asmurrumida menceritakan ihwal sejarah merintis lembaga kursus yang kini telah dikenal banyak kalangan masyarakat yang bergelut di bidang kursus menjahit di Sumatera Utara. Ia menceritakan bahwa lembaga tersebut pertama kali berdiri pada tahun 1993 dan seiring berjalan waktu maka pada tahun 1997 dirinya mengikuti ujian negara. Setelah itu pada tahun 2010 dirinya mengikuti uji kompetensi yang diikuti oleh 100 peserta.
Keterampilan menjahir diperoleh Ibu Asmurrumida pertama kali diraih secara otodidak dari ibunda beliau. Kemudian garis keberuntungan hadir menghampirinya dan beliau memperoleh kesempatan untuk sekolah selama tiga bulan di Helvetia lalu mengikuti ujian negara di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Provinsi Sumatera Utara yang kini telah berubah nomenklatur menjadi Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Sumatera Utara.
Kini PLSM Mahkota telah menjadi tempat ujian kompetensi peserta didik dari berbaagai kabupaten seperti Tanjung Balai, Batu Bara, Kisaran, Laguboti, Sidempuan, Gunung Sitoli, Labra, Kisaran, dan Limapuluh.
Meskipun telah mendulang begitu banyak pengalaman manis dan pahit selama menjalankan kursus menjahit di Kota Siantar, PLSM jarang membawa nama PLSM Mahkota untuk mengikuti berbagai ajang prestasi, karena Asmurrumida berpendapat bahwa lembaga tersebut sudah terkenal luas sehingga tidak perlu lagi mempromosikan lembaga tersebut. Meski demikian, Asmurrumida mengungkapkan bahwa PLSM Mahkota selalu ikut dalam setiap kegiatan munas, seminar maupun pelatihan yang diselenggarakan baik di Sumatera Utara maupun wilayah lain di Indonesia.