Dalam rangka memanfaatkan bonus demografi pada tahun 2025-2045, peningkatan kualitas pendidikan harus menjadi prioritas. Indonesia harus menyiapkan generasi muda dengan kemampuan nalar tinggi, khususnya di bidang yang menjadi penggerak ekonomi seperti sains dan teknologi. Masalah kualitas pendidikan  tidak terlepas dari  kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan perkembangan abad 21, terlebih dalam mempersiapkan generasi di era industri 4.0. Oleh karenanya, pendidik dan tenaga kependidikan dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya agar mampu memberikan layanan terbaiknya sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. 

Pada abad 21, setiap peserta didik akan belajar dengan cara yang berbeda-beda, sehingga pendidik ditantang untuk menemukan cara membantu peserta didik untuk belajar secara efektif. Terdapat 4 keterampilan yang harus dikuasai peserta didik, yang diistilahkan dengan 4C, yakni Critical Thinking  (berpikir kritis), Collaboration(kemampuan bekerjasama),  Communication (kemampuan berkomunikasi), dan  Creativity  (kreativitas). Perlu adanya inovasi-inovasi pembelajaran yang out of box dan menginspirasisehingga peserta didik tertarik untuk belajar.

Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan   merupakan layanan pendidikan nonformal yang pada umumnya dilaksanakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan  Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pendidikan Keaksaraan menyelenggarakan program Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Lanjutan, dan Multi Keaksaraan sedangkan  Pendidikan Kesetaraan terdiri dari program Paket A, Paket B, dan Paket C. Seiring dengan merebaknya virus corona yang berdampak pada aktivitas pembelajaran di semua satuan pendidikan, layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan juga jadi terhambat. Dengan diterapkannya social distancing guna menghadapi pandemi COVID-19 maka ruang gerak masyarakat semakin terbatas karena harus stay at home. Aktivitas pembelajaran di satuan pendidikan terhenti.

Menyikapi hal ini perlu adanya diskusi interaktif antara stakeholder dan pelaku-pelaku pendidikan, tidak terkecuali Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Oleh karena itu, BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara  memfasilitasi video conference yang melibatkan pengelola dan tutor pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan   yang berwadah di SKB dan PKBM se Provinsi Sumatra Utara dalam kegiatan Dialog Interaktif Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Adapun tema kegiatan dialog ini adalah “Menuju Masyarakat yang Kompeten dan Berkarakter di Abad 21”.

kegiatan Dialog Interaktif Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan   bertujuan:

(1) Mengidentifikasi permasalahan penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan   di Provinsi Sumatra Utara;

(2) Menginventarisir alternatif pemecahan masalah dan peluang-peluang yang dapat direalisasikan; dan

(3) Menentukan langkah tindak lanjut yang akan dilakukan.

Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan pengelola dan tutor tentang kondisi yang terjadi saat ini, mendorong SPNF untuk melakukan tindakan antisipatif dan tindakan korektif dalam memberikan layanan pada masyarakat, dan sebagai bahan bagi BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara untuk memberikan pendampingan pada SPNF SKB dan PKBM di Provinsi Sumatra Utara.

Dialog Interaktif  Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan  dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 8 Mei 2020 pukul 09.00-11.00 WIB dengan lokasi di area masing-masing. Pertemuan menggunakan fasilitasi video conference yang menggunakan aplikasi zoom meeting diikuti 33 orang pengelola dan tutor SPNF SKB dan PKBM se Sumatera Utara. Narasumber pada kegiatan ini  adalah Kepala dan Pamong Belajar BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, yaitu: (1) Dr. Hj. Ulfa Maria, M.Pd., (2) Ir. Sarwo Edy, M.Pd., (3) Eliana Mainaria, M.Pd., (4)  Dra. Ivo Yani, M.Pd., dan (5) Dewi Gustini, S.Si. Kegiatan dipandu oleh moderator Arifin Ambarita, S.Si., M.Psi., sedangkan aplikasi pertemuan dikendalikan oleh Fahmi Pasaribu sebagai host.

Topik bahasan pada Dialog Interaktif Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan   antara lain: (1) Kebijakan Pendidikan Kesetaraan dan Kesetaraan; (2) Merdeka Belajar; (3) Ujian Nasional; (4) Menjadi Tutor Multikeaksaraan Bukan Tutor Biasa; (4) Pembelajaran Daring; (5) Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan; serta (6) Model-model Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Penyampaian materis dilakukan secara panel, masing-masing narasumber diberi waktu sselama @10 menit. Kemudian peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, baik secara tertulis melalui fasilitas chat maupun secara langsung.

Sebagai tindak lanjut Dialog Interaktif Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara akan meningkatkan kompetensi pengelola dan tutor dengan  menyelenggarakan Workshop Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan. Terima kasih kepada Kepala/Pengelola dan Tutor SPNF SKB dan PKBM yang telah berpartisipasi sehingga terwujudnya Dialog Interaktif Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan.

Bagikan Sekarang