Untuk suatu upaya pendidikan berjalan dengan baik diperlukan beberapa elemen, tidak terkecuali dalam pendidikan anak usia dini (PAUD) dimana salah satu elemen yang penting keberadaannya adalah pendidik. Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan (mampu berdiri sendiri) memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu yang mandiri, dan makhluk sosial. Peran mereka terutama nampak dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran di sekolah, yaitu mentransformasikan kebudayaan secara terorganisasi demi perkembangan peserta didik (siswa). Khususnya dalam pendidikan anak usia dini, pendidik sangat memegang peran sentral sebagai role model peserta didiknya.
Pendidik sebagai role model harus dapat menunjukkan:
1) guru sebagai ahli di bidangnya
2) guru sebagai contoh pembentukan moral
3) guru sebagai orang yang memiliki kepedulian dan melakukan tindakan
4) guru sebagai figur pemimpin yang memiliki otoritas
5) guru sebagai fasilitator yang selalu siap membantu siswanya
6) guru sebagai delegator.
Sebagai seorang pendidik, guru PAUD, semestinya memahami hakikat pendidik. Adapun beberapa poin terkait hakikat pendidik:
1) Pendidik sebagai agen pembaharuan, artinya ide-ide pembaharuan itu dapat disebarluaskan oleh pendidik dan lebih jauh lagi pendidik adalah sumber dari ide-ide pembaharuan,
2) Pendidik adalah pemimpin dan pendukung nilai-nilai masyarakat, maksudnya pendidik itu harus lebih dahulu menjadi orang yang menghayati dan mengamalkan nilai-nilai masyarakat. Lebih jauh lagi, pendidik diharapkan dapat melanjutkan nilai-nilai tersebut kepada subjek didiknya, dan masyarakat pada umumnya,
3) Pendidik sebagai fasilitator memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi peserta didik untuk belajar. Misalnya dalam proses belajar-mengajar peserta didiklah yang aktif belajar, peranan pendidik menyediakan sumber, bahan, dan media yang diperlukan dalam kegiatan tersebut,
4) Pendidik bertanggungjawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik,
5) Pendidik dituntut untuk menjadi contoh dalam pengelolaan proses belajar-mengajar khususnys bagi calon guru yang menjadi peserta didik,
6)Pendidik bertanggungjawab secara professional untuk terus-menerus meningkatkan kemampuannya. Ini berarti bahwa pendidik adalah pribadi yang selalu harus belajar.
7) Pendidik menjunjung tinggi kode etik profesional. Bahwa guru sebagai jabatan profesional tentunya mempunyai kode etik yang harus dipedomani dalam melaksanakan
Tugasnya sebagai pendidik, terkait dengan poin-poin di atas maka dapat kita bayangkan betapa guru atau pendidik menjadi tokoh yang memiliki peran penting terutama dalam pendidikan anak usia dini dimana peran orang dewasa sebagai role model masih sangat dibutuhkan. Pendidikan anak usia dini perlu penanganan yang khas dibandingkan dengan pendidikan lainnya karena anak usia dini memiliki karakteristik perkembangan dan cara belajar yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih tua, sehingga memerlukan bimbingan yang khas pula. Untuk itu, seorang pendidik PAUD penting untuk memiliki pengetahuan dan kapasitas etika maupun karakter yang positif sehingga dalam melaksanakan tugas, para pendidik dapat memberikan contoh positif bagi anak didiknya. Hal ini tentunya akan menghasilkan peserta didik yang potensinya berkembang secara optimal serta beretika dan berkarakter positif yang siap bersosialisasi dengan anggota masyarakat lain dalam interaksinya sehari-hari.
Etika dan karakter guru PAUD yang disampaikan oleh Narasumber Julita D Panggabean, S.Pd, M.Psi (tenaga fungsional Pamong Belajar Muda) pada Diklat Berjenjang Tingkat Dasar melalui Daring (class Virtual), yang dilaksanakan oleh BP-PAUD dan Dikmas Sumatera Utara pada dua angkatan tanggal 19-20 Juni 2020. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari Kota Tebing tinggi, Kota Pematang Siantar, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun.
Pada masa pandemi covid-19 guru dipaksa untuk dapat mengkomunikasikan dengan sikap yang sebaik mungkin kepada orangtua baik melalui daring (dalam jaringan) maupun melalui luring (luar jaringan/kunjungan langsung) bagaimana cara melanjutkan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan dirumah (PAUD from home). Apa yang harus dikomunikasikan dengan orangtua merupakan implementasi dari kelanjutan program parenting yang didalamnya adalah bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak adalah tanggung jawab bersama antara guru dan orangtua.
PAUD from home“ adalah kegiatan PAUD yang diselenggarakan di rumah oleh keluarga bersama anak dengan petunjuk dan dampingan guru jarak jauh. Apa saja informasi PAUD from home yang harus disampaikan pada orangtua?
1) Menjelaskan fenomena diluar alam (pandemic covid19) sehingga kebijakan yang harus dipatuhi untuk stay at home,
2) Memberi dukungan psikologi awal bagi anak dan orangtua bahwa pembelajaran tetap berlangsung untuk merangsang pencapaian tumbuh kembang anak, dengan cara guru mendelegasikan pelaksanaan pembelajaran dilakukan di rumah dengan kolaboarsi guru-orangtua,
3) Tahap perencanaan pembelajaran dirumah akan dipersiapkan oleh pihak sekolah 4) Tahap pelaksanaan dilakukan oleh orangtua dan lingkungan sekitar 5) Hasil pembelajaran PAUD dari rumah, anak tetap menjadi tanggungjawab guru dengan memperoleh bukti outentik dari orangtua yang bersangkutan.
Komunikasi guru-orangtua pada penyelenggaraan PAUD From Home mampu menunjukan empati karakter (kasih sayang, sabar, percaya, menghargai, kedekatan emosional, kepribadian, komunikasi positif ) disampaikan sesuai dengan kapasitas dan keprofesionalan guru.