BP PAUD dan Dikmas Sumatera Utara mengikuti Kegiatan Konsolidasi Strategi Pencitraan Publik Tahun 2020 dengan Tema “Berani Belajar Berubah” yang diselenggarakan oleh Sekretariat Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap 1 pada hari Rabu dan Kamis, 5 dan 6 Agustus 2020 sedangkan Tahap 2 pada hari Rabu dan Kamis, 12 dan 13 Agustus 2020.
Peserta yang mengikuti dari BP PAUD dan Dikmas adalah Mefrida Harahap, M.Pd dan Flora Marantika Ginting, M.Pd. Kegiatan ini diikuti sebanyak 89 orang dari Satuan Kerja/Unit Pelaksana Teknis Ditjend PAUD, Dikdas dan Dikmen. Pertemuan Virtual dengan media Zoom Meeting Tahap 1 dengan agenda Strategi Komunikasi Gerakan “Berani Belajar Berubah” dan Pembahasan Action Plan “Berani Belajar Berubah” sedangkan tahap 2 dengan agenda Strategi Kehumasan dan Lanjutan Pembahasan Action Plan Gerakan “Berani Belajar Berubah”.
Pembukaan dan Pengarahan oleh Dirjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Jumeri, S.T.P.,M.Si,. Narasumber berasal dari SKM Bidang Komunikasi dan Media, Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Pengelolaan Media Publik, Kominfo, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, LPJA Antara, dan Ditjen Pajak Kemenkeu, serta Keenan Pearce (wirausahawan muda yang memiliki Perusahaan bernama Makna Creative).
Pada tahap pertama dijelaskan bahwa Kebijakan-kebijakan dari Kementerian itu kiranya dapat dikomunikasikan ke masyarakat, harus berani terjun ke masyarakat, berani menjelaskan kepada masyarakat. Untuk melakukan pencitraan publik, bila ada masalah, permasalahan itu harus dihadapi, dijelaskan dan diperbaiki, tidak boleh dihindari. Melakukan sales marketing (menjual produk) dimana kegiatan strategi perusahaan itu untuk mencapai target salah satunya dilakukan melalui media seperti media sosial. Marketing ini yang bertugas menyiapkakan konsep, alat, strategi untuk membuat konsumen tertarik dan sales bertugas melayani para konsumen agar produk laku terjual. Sales marketing adalah melayani semua kebutuhan masyarakat dengan baik dan lancer sehingga kebijakan pemerintah dapat dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat.

Bagaimana merespon publik agar kita mendapat feedback (umpan balik, masukan dan saran)? Caranya adalah kita dapat melakukan pendekatan terhadap publik sehingga kebijakan tersebut dapat dipahami, melakukan inovasi kondisi yang sudah aman dengan melakukan perubahan/tanggap/sigap. Melakukan promosi dengan respon cepat di media sosial, Unit Layanan Terpadu (ULT), Email sehingga kita dapat mengetahui berapa banyak masyarakat mengetahui kebijakan kita. Berhadapan dengan publik kita harus tahu siapa orang itu (stakeholder). Melakukan kehumasan (public relation) yaitu praktik mengelola penyebaran informasi kepada masyarakat agar masyarakat bisa menerima program/kebijakan kita dengan meyakinkan masyarakat bahwa kita bisa dipercaya.
Pada tahap kedua tentang Berani Belajar Berubah. Strategi berinteraksi di Media sosial. Media Sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Media sosial merupakan laman/aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dengan berbagai isi dan terlibat dalam jaringan sosial. Media sosial yang utama yaitu: Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Media sosial pendamping seperti Whatsapp, Line, Linkelin, Telegram dan Spotify. Untuk mengoptimalkan Profil Media social kita harus menggunakan username yang cocok dan mudah diingat, Profile Picture yang sesuai dan dideskripsikan sesuai dengan tema yang dibahas. Jadwal posting yang tepat dengan memperhatikan hari, jam saat followers yang paling banyak aktif di media sosial.
Rekomendasi posting yang tepat adalah pada pukul 09.00 wib -10.00 wib. Pukul 12.00 wib – 13.00 wib, dan pukul 17.00 wib – 19.00 wib. Perhatikan polanya minimal setiap minggu. Untuk mendapatkan informasi yang terbaru (uptodate) kita harus rajin mencari informasi melalui platform media sosial/media online, harus valid dan perlu riset mendalam. Twitter dan Line today bisa menjadi platform utama. Ada empat platform yang menjadi acuan, yaitu Youtube, Facebook, Google Search, dan Instagram. Facebook sendiri digunakan sebagai platform untuk bercerita atau story telling sedangkan Instagram biasanya digunakan sebagai platform untuk inspirasi sehari-hari atau daily inspiration. Instagram juga termasuk platform yang bisa menarik perhatian karena adanya fitur story yang dianggap inovatif. Karena sifatnya yang bertahan hanya 24 jam, sehingga seseorang tidak mau ketinggalan informasi karena keberadaannya yang singkat. Hal ini juga yang kemudian mendorong tingginya perubahan tren dalam sekejap, yang berimbas pada perubahan kultur di publik. Cara jitu mengoptimalkan akun media sosial yaitu fokus dan konsisten, sering berinovasi, promosi silang, riset dan analis serta belajar ke ahlinya.

Akhir materi pertama yaitu lanjutan pembahasan Action Plan Gerakan “Berani Belajar Berubah” Direktorat Teknis, Kedua pembahasan Action Plan Gerakan “Berani Belajar Berubah” Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan ketiga pembahasan Action Plan Gerakan “Berani Belajar Berubah” Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan PP/BP PAUD dan Pendidikan Masyarakat. Para peserta dari Satuan Kerja/Unit Pelaksana Teknis Ditjend PAUD, Dikdas dan Dikmen telah mengisi dan mengmengirimkan Action Plannya masing-masing ke Direktorat PAUD, Dikdas dan Dikmen pada hari Selasa, 11 Agustus 2020 satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan tahap 2.
Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta yang mengikutinya karena dapat menambah ilmu dan pengetahuan dalam meningkatkan dan memajukan layanan informasi khususnya di media social satuan kerja/UPTnya masing-masing.