(Inovasi Unit Layanan Terpadu BP PAUD dan Dikmas Sumatera Utara)

Ditulis oleh : Eli Tohonan Tua Pane, M.Pd

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP-PAUD dan Dikmas) Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Kenanga Raya No.64 Tanjung Sari Medan senantiasa melakukan terobosan layanan khususnya dalam bidang PAUD dan Dikmas di Provinsi Sumatera Utara. Unit Layanan Terpadu (ULT) Daring merupakan satu dari terobasan tersebut dimana layanan tidak hanya menunggu bola (didatangi pengunjung) tetapi juga menjembut bola (ULT Daring).

Pada hari Selasa tanggal 15 September 2020, ULT Daring membahas Program PAUD dengan narasumber, Eli Tohonan Tua Pane, M.Pd., Pamong Belajar Madya. Durasi kegiatan berlangsung 75 menit yang dimulai pada pukul 09.00 wib diikuti 44 orang partisipan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Program PAUD yang dibahas seputar layanan PAUD, Stimulasi PAUD dan Perkembangan otak anak, Pembelajaran terkini, serta merdeka belajar.

Sesuai dengan Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa Pendidikan Anak Asia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki Pendidikan lebih lanjut. Pasal 28 menjelaskan tentang tiga jalur PAUD yaitu Jalur Formal (Taman Kanak-Kanak dan Raudhatul Athfal), Jalur Nonformal (Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan Satuan PAUD Sejenis), dan Jalur Informal (PAUD dalam keluarga dan PAUD dalam Masyarakat).

Dalam prinsip pembelajaran PAUD, ada 10 prinsip yang perlu (harus) dipedomani oleh Guru dan Tenaga Kependidikan yaitu: belajar melalui bermain, berorientasi pada perkembangan anak, berorientasi pada kebutuhan anak, berpusat pada anak, pembelajaran aktif, berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter, berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup, didukung oleh lingkungan yang kondusif, berorientasi pada pembelajaran yang demokratis,  serta pemamfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber. Konsep pembelajaran di program PAUD adalah adanya interaksi positif antara guru dan anak dengan kegiatan belajar melalui bermain dengan menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan serta memanfaatkan sumber belajar dan media belajar dengan pendekatan saintifik yang melibatkan indra anak

Pembelajaran terkini menggunakan STEAM dan LOOSE PART juga dipaparkan dalam kesempatan ini dimana STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic) dimana Pengalaman STEAM berkualitas tinggi memberi peluang untuk mengembangkan pemikiran kritis, fungsi eksekutif, dan keterampilan memecahkan masalah  secara komprehensif, dan membangun fondasi pemikiran di masa depan. Pembelajaran STEAM didukung dengan tujuh komponen loose parts yaitu; bahan kemasan (kardus, gulungan tisu, gulungan benang), kaca dan keramik (botol kaca, gelas kaca, cermin, manik-manik, kaleng, ubin keramik), bahan alam (batu, pasir, ranting) plastik (bahan terbuat dari plastik sedotan), barang yang terbuat dari logam (perkakas, mur, paku, martel), kay dan bamboo, serta benang dan kain.

Paparan diakhiri dengan membahas merdeka belajar yang digagas Mas Menteri Nadiem Makarim yang mengharapkan guru dapat mengaktualisasikan diri sebagai pribadi yang independen, kontekstual dan inovatif. Menurut Najelaa Shihab, seorang praktisi pendidikan bahwa dalam merdeka belajar ada tiga dimensi yakni; komitmen, mandiri, dan refleksi.

Bagikan Sekarang