Ditulis oleh: Tetti DT Nainggolan, S.Pd

Model Pembelajaran melalui Papan Edukasi dalam Mengembangkan Kompetensi Anak Usia Dini Mengenai Budaya Melayu merupakan salah satu model yang dikembangkan oleh BP PAUD dan Dikmas Sumatera Utara pada tahun 2020. Media pembelajaran papan edukasi mendukung pembelajaran berbasis budaya lokal, diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan anak dalam rangka belajar melalui bermainnya sambil memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai budaya dan rasa cinta pada produk budaya lokal.
Model pengembangan media pembelajaran ini dapat membantu guru PAUD dalam rangka menyediakan media belajar melalui budaya lokal, untuk mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek kecerdasan yang masing-masing dimiliki oleh anak. Selain itu dengan media pembelajaran melalui budaya lokal dapat mengenalkan budaya dan keunggulan di daerahnya. Pendidik mengenalkan kepada anak usia dini secara bertahap dan berulang-ulang dapat menanamkan kecintaan anak terhadap budaya daerah sebagai akar budaya bangsa. Kegiatan ujicoba model konseptual ini dilaksanakan di TK Mentari binaan SKB Asahan Kabupaten Asahan.
Kegiatan ujicoba konseptual Model Pembelajaran Melalui Papan Edukasi dalam Mengembangkan Kompetensi Anak Usia Dini Mengenai Budaya Melayu dilaksanakan Pada tanggal 25-26 Agustus 2020. Pada kegiatan ujicoba ini dihadiri oleh peserta ujicoba yaitu 5 orang anak PAUD, Guru PAUD, Koordinator Lapangan dan Petugas lapangan yaitu Pamong Belajar SKB beserta tim pengembang. Kegiatan ujicoba ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yaitu mengajari anak memakai masker serta mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan dengan tetap menjaga jarak. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada saat ujicoba adalah mengenalkan budaya melayu kepada anak dengan mengunjungi Museum serta mengenalkan dan memberi petunjuk penggunaan papan edukasi yang berisi beberapa item mengenai budaya melayu (pakaian daerah, makanan khas melayu, tarian daerah, alat musik daerah melayu, perlengkapan dapur, alat perang, Nelayan dan hasil laut, kelapa sawit, rumah adat Melayu, kerajinan tangan, permainan tradisional melayu, bale hantaran, dan tepak sirih. Pada kegiatan uji coba ini anak–anak sangat antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh pihak museum mengenai budaya melayu.

Narasumber Teknis yaitu Ibu Ernawati Harahap, M.Pd selaku Kasi. Cagar Budaya Permuseuman dan Sarana pada Bidang Kebudayaan memandu dan menjelaskan kepada anak-anak mengenai budaya melayu. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi anak tentang budaya Melayu. Selain anak bermain menggunakan papan edukasi mengenai budaya melayu juga diaplikasikan dengan langsung mengunjungi museum sehingga anak tidak hanya melihat gambar di papan edukasi tetapi anak dapat dengan langsung /nyata melihat benda-benda budaya melayu tersebut.
Uji coba selanjutnya dilaksanakan pada hari Rabu, 2 September 2020. Materi yang disampaikan adalah “Mengenal Peralatan Musik Melayu (Akordeon, Gambus, Gong, dan Saluang)”. Narasumber Teknis yang menyampaikan materi ini adalah Bapak Zulfadli selaku Kasi. Kurikulum PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Asahan. Kegiatan ini dilaksanakan sambil bermain papan edukasi dimana anak-anak ditugaskan oleh narasumber untuk menunjuk alat-alat musik budaya melayu, setelah anak menunjuk anak diberi penjelasan tentang alat musik tersebut. Musik melayu merupakan aliran musik tradisional yang berkembang di wilayah pantai timur Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia. Yang menarik dari aliran musik melayu adalah terletak pada lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari dan penuh dengan pesan moral. Pada kegiatan ini, anak-anak sangat senang dan antusias dalam mengikuti dan mendengar penjelasan dari Narasumber.
