Ditulis oleh : Junika Hotmaida Sinaga, SKM., M.Pd

Kegiatan orientasi teknis model operasional merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan sebelum tim pengembang ujicoba operasional di lapangan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai tugas, fungsi, dan strategi dari berbagai unsur yang terkait dengan pengembangan model serta acuan dalam melaksanakan kegiatan. Pengembangan Model PAUD bidang Peserta didik dan Evaluasi ada 12 (dua belas) model yaitu Model Literasi Baca dan Tulis Bagi Anak Usia 5-6 tahun di Satuan PAUD dengan lokasi ujicoba model operasional TK Swasta Jahari Kabupaten Langkat, TK. Al Hikmah Kota Binjai Selatan, dan PAUD Al Fathonah Kecamatan Patumbak. Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Di Taman Kanak Kanak dengan lokasi ujicoba operasional PAUD Tunas Harapan Kota Binjai, PAUD Bintang Kabupaten Langkat, dan TK. Nurul Qur’an Kabupaten Langkat.
Model Pembelajaran Melalui Papan Edukasi dalam Mengembangkan Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan melalui Budaya Melayu dengan lokasi ujicoba model operasional TK. Mitra Inalum Kabupaten Batubara, TK IT Darul Quran Kabupaten Batubara, dan TK Mawar Kabupaten Batubara. Model Penumbuhan Sadar Lingkungan bagi Anak Usia Dini melalui pemanfaatan APE Loose Partsdengan lokasi ujicoba model operasional TK. Eklesia GBKP Kabanjahe Kabupaten Karo, TK. Swasta Perjanjian Nya Kabanjahe Kabupaten Karo, dan TK Metodis Kota Pematang Siantar. Model Evaluasi Program Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gunung Berapi bagi anak dengan lokasi ujicoba operasional PAUD Thalita Kabanjahe Kabupaten Karo, PAUD Filadelfia Kabupaten Karo, dan PAUD Budi Pekerti Berastagi Kabupaten Karo. Model Evaluasi.
Capaian Pelaksanaan Pendidikan Sosial dan Finansial di Satuan PAUD dengan lokasi ujicoba operasional PAUD Bina Insani Kabupaten Tapanuli Selatan, PAUD Nusa Indah Kabupaten Tapanuli Selatan dan PAUD Mandiri Kabupaten Tapanuli Selatan. Model Literasi Budaya dan Kewargaan dalam Menumbuh Kembangkan Karakter Cinta Tanah Air pada Anak Usia Dini dengan lokasi ujicoba operasional SPNF SKB Siantar, TK. Visi Holy Kid Kota Pematang Siantar, dan TK. Ceria Kabupaten Deliserdang. Literasi Digital.

Untuk Meningkatkan Kemampuan Kogitif Anak Usia 5-6 tahun dengan lokasi ujicoba operasional KB Al Barokoh Kabupaten Langkat, PAUD Tamawi Kabupaten Langkat, dan TK Pembina Porsea Kabupaten Toba Samosir. Evaluasi Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan PAUD dengan lokasi ujicoba operasional PAUD Cendana I Kabupaten Deliserdang, PAUD An–Mar Kabupaten Deliserdang, dan PAUD Cempaka Kabupaten Deliserdang. Model Supervisi Mentoring Daring di Satuan PAUD dengan lokasi ujicoba operasional TK Swasta Qurrata A,Yun Kota Tebing Tinggi, PAUD Kartika Kota Binjai, dan PAUD Cahaya Kota Tebing Tinggi.
Pengembangan Model Koordinasi Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD dengan lokasi ujicoba operasional PAUD Charitas Kabupaten Simalungun, TK Bukit Sion Kota Pematang Siantar, dan TK. Sauhur Kabupaten Simalungun. Model Pembelajaran Kemaritiman bagi Anak Usia 5-6 tahun melalui Buku Anak Digital (Buntal) dengan lokasi ujicoba operasional TK. Balqis Kabupaten Serdangbedagai, TK Kartini Kabupaten Batubara, dan TK Aziz Kabupaten Batubara.
Peserta dalam kegiatan ini adalah Pihak managemen BPPAUD dan Dikmas Sumatera Utara, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kepala SPNF SKB, Kepala Sekolah PAUD, Guru PAUD, Praktisi terkait model, Narasumber teknis terkait model, calon warga belajar, Pamong Belajar selaku Tim Pengembang Model, dan Seksi Pengembang Program selaku Panitia kegiatan. Prosedur pelaksanaan ujicoba model operasional sama dengan ujicoba model konseptual. Pada tahap ujicoba model operasional ini dilaksanakan di 3 (tiga) lokasi yang berbeda namun memiliki karakteristik atau latarbelakang yang relatif sama dengan lokasi ujicoba konseptual yang sebelumnya.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan orientasi teknis model operasional ini adalah adanya pemahaman yang sama tentang konsep, hakikat, dan tujuan penyelenggaraan pengembangan model, adanya pemahaman peserta tentang peran dari setiap unsur dalam menyelenggarakan model, terbentuknya pemahaman dari calon penyelenggara tentang teknik dan prosedur penyelenggaraan model, dan adanya kesepakatan antar berbagai unsur untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung kelancaran penerapan model.