Potret Validasi Model Diktara Tahap I Oleh Direktorat PMPK Dirjen PAUD Dikdasmen Di Bogor

Potret Validasi Model Diktara Tahap I Oleh Direktorat PMPK Dirjen PAUD Dikdasmen Di Bogor

Ditulis Oleh: Sarwo Edy, M.Pd

Untuk memberi layanan pendidikan kepada masyarakat, Ditjen PAUD dan Dikmas yang sudah berganti  nama menjadi Ditjen PAUD Dikdasmen diawal tahun 2020,  masih memberlakukan berbagai kebijakan berupa pengembangan model model di bidang PAUD Dan Dikmas yang dijadikan satu diantara tugas pokok dan fungsi unit pelaksana teknis (UPT) PP/BP-PAUD Dan Dikmas yang ada di seluruh Indonesia. Model-model  yang dihasilkan PP/BP-PAUD Dan Dikmas dirancang dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan program pembelajaran dipendidikan nonformal dibidang PAUD Dan Dikmas yang bersifat fleksibel dalam penyelenggaraannya, praktis materi pembelajarannya dan dapat disesuaikan dengan waktu, tempatnya dengan kondisi masyarakat. Oleh karena itu  produk-produk pengembangan model yang dihasilkan oleh PP/BP-PAUD Dan Dikmas  harus bersifat inovatif, kreatif  dan kekhasan tersendiri yang mampu memenuhi kualitas, relevansi dan kepastian layanan pendidikan dalam rangka membentuk insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong.

Kunci keberhasilan dari pengembangan model yang dihasilkan UPT PP/BP-PAUD Dan Dikmas, sangat tergantung dari kompetensi pengembang modelnya yakni jabatan funsional pamong belajar. Oleh karena itu setiap fungsional pamong belajar harus senantiasa mengembangkan kapasitas kompetensi dirinya dalam melaksanakan pengembangan model tersebut. Dengan pertimbangan terus meningkatkan kapasitas diri inilah yang dapat dijadikan investasi yang berdampak secara nyata terhadap kemajuan organisasi UPT  PP/BP-PAUD Dan Dikmas dalam  menghasilkan model-model pembelajaran yang dinanti-nantikan oleh masyarakat.

Dalam setiap proses pengembangan model pembelajaran  secara umum tujuan akhirnya adalah perubahan tingkah laku menuju lebih baik. Tingkah laku yang terjadi dapat dilihat atau diamati dalam bentuk perbuatan reaksi dan sikap secara mental dan fisik. Perubahan tingkah laku sebagai hasil proses pembelajaran mengandung pengertian luas, mencakup pengetahuan, pemahaman, sikap, dan sebagainya. Perubahan hasil belajar yang terjadi memiliki karakteristik tersendiri berupa; perubahan terjadi secara sadar, bersifat berkesinambungan dan fungsional, bersifat sementara,  bersifat positif dan aktif, memiliki arah dan tujuan, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku yaitu pengetahuan, sikap, dan perbuatannya.

Perlu diingat bahwa keberhasilan pembelajaran peserta didik  dilihat dari perubahan yang disajikan pada setiap model pembelajaran yang dihasilkan PP/BP-PAUD dan Dikmas, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dimaksud yaitu kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam diri sendiri, meliputi kecerdasan, bakat (aptitude), keterampilan (kecakapan), minat, motivasi, kondisi fisik, dan mental. Sedangkan faktor eksternal, adalah kondisi di luar individu peserta didik  yang mempengaruhi proses belajarnya.  Oleh karena itu dalam setiap model-model pembelajaran yang dikembangkan PP/BP-PAUD Dan Dikmas selalu melakukan penyesuaian dalam hal pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran sebagai ciri khas model yang dihasilkan berdasarkan ujicoba-ujicoba yang telah dilakukan pada komunitas masyarakat tertentu.

Dalam beberapa kurun waktu yang lalu sebenarnya PP/BP-PAUD Dan Dikmas sudah banyak menghasilkan model-model pembelajaran. Akan tetapi model-model yang telah berhasil dikembangkan belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini dapat saja disebabkan oleh model yang dikembangkan kurang mengacu pada kebijakan pemerintah setempat, prosedur pengembangan yang kurang valid dan reliabel, model yang dihasilkan tidak disosialisasikan ataupun model yang dihasilkan belum layak divalidasi untuk diterapkan di masyarakat.

Berkaitan dengan validasi model yang dilakukan oleh direktorat terkait, sejak tahun 2017 setelah ditetapkannya Perdirjen PAUD Dan Dikmas no 02 tahun 2016 tentang juknis pengembangan model PAUD Dan Dikmas tanggal 20 April 2016, disetiap akhir tahun anggaran senantiasa dilakukan validasi model sebelum model dibakukan. Kegiatan ini  terus berlangsung hingga saat ini. Pada validasi yang diterapkan meliputi setiap tahapan pengembangan model; mulai dari formulasi model sampai dengan pencarian solusi berkenaan dengan  kecukupan data, akurasi data, ketersediaan data dan keandalan data. Disisi lain validasi yang dilakukan juga  melihat kualitas solusi  masalah yang dihasilkan berupa; teknik pencarian solusi, efisiensi prosedur pencarian solusi yang berpengaruh pada tingkat pemahaman persoalan, sensitivitas terhadap perubahan parameter model, tingkat kegunaan solusi dan lain sebagainya.

Mengacu pada kedalaman materi validasi model yang dihasilkan PP/BP-PAUD Dan Dikmas, maka dalam setiap kegiatan validasi  selalu menghadirkan 3 s.d 5 orang validator dengan latar belakang akademisi, praktisi dan birokrasi  untuk mencermati naskah model yang dipresentasikan dan dituliskan oleh tim pengembangnya. Hal  sama juga diberlakukan pada saat kegiatan validasi hasil pengembangan model pendidikan masyarakat (keaksaraan dan kesetaraan) tahap 1 yang berlangsung tanggal 22 s.d 24 Nopember 2020 di The 101 Hotel Bogor. Sebagai validator yang juga berperan sebagai nara sumber dalam mengkritisi dan menyempurnakan produk naskah pengembangan model yang telah dihasilkan oleh PP/BP-PAUD Dan Dikmas dihadirkan dari tim direktorat PMPK, Puskurbuk, Universitas Negri Malang, Universitas Negri Semarang, Universitas Negri Jakarta dan praktisi pendidikan yang sudah sangat berpengalaman dibidang pendidikan masyarakat.

Dari  sejumlah 25 model pengembangan dibidang pendidikan masyarakat yang dihasilkan oleh 8 (delapan)  PP/BP-PAUD Dan Dikmas yang divalidasi pada tahap 1, ada 4 model pengembangan yang di produksi oleh BP-PAUD Dan Dikmas Sumatera Utara dengan berkekuatan 8 orang tenaga fungsional pamong belajar.  Dari ke-4 model tersebut  2  diantaranya dibidang kajian pendidikan keaksaraan yang berjudul Model pembelajaran recycle pendidikan multikeaksaraan seni ronggeng melayu klasik dan Model pendidikan multikeaksaraan sehat lansia melalui olahraga yoga. Sedangkan untuk 2 model lainnya dibidang kajian pendidikan kesetaraan berjudul Model pembelajaran blended learning pada kejar paker B mata pelajaran IPA  kelas VIII dan Model pembelajaran pada program kesetaraan paket C dengan pendekatan flipped learning.

Setelah seluruh model disajikan dalam kelompok-kelompok kecil dan dikaji secara menyeluruh berdasarkan prinsip validasi model selama + 2 jam  oleh masing-masing 3 orang validator dengan latar belakang berbeda, diakhir pertemuan seluruh model dinyatakan masih perlu diperbaiki secara naskah. Namun secara konseptual  menurut seluruh validator ide, gagasan dan inovasi serta kreatifitas yang ada dalam setiap model yang telah disajikan sudah sangat bagus apalagi mampu memperlihatkan karateristiknya masing-masing. Akan tetapi  dalam menuliskan naskah modelnya, masih belum mampu mengutarakan secara lugas untuk lebih mudah dipahami oleh setiap pembacanya. Diakhir penutupan pesan singkat yang disampaikan oleh direktur PMPK Dirjen PAUD Dikdasmen bapak DR. Samto agar seluruh tim pengembang model segera memperbaiki naskah modelnya sesuai saran dan masukkan dari tim validator paling lambat 16 Desember 2020 untuk diterbitkannya rekomendasi hasil validasi model yang dijadikan dasar untuk membakukan model sebelum didesiminasikan  dan di implementasikan secara massal.