Ditulis oleh : Yusminta Siregar, ST
Literasi dini akan tumbuh dalam diri anak dengan baik ketika orang tua mampu menjadi teladan dan contoh langsung dalam kesehariannya serta menjadikan kegiatan literasi sebagai bagian penting dalam diri anak sejak usia dini. Keterlibatan anak dalam kegiatan literasi dan dukungan dari seluruh anggota keluarga akan menjadikan anak mencintai budaya literasi. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan literasi akan mengetahui banyak informasi dan mampu membuka cakrawala dunia dan akhirnya akan membawa kemajuan untuk dirinya, keluarga, masyarakat dan Indonesia.
Bagaimana cara menanamkan literasi pada anak usia dini dan bisa menjadi budaya yang melekat pada anak? Pada webinar kelas orangtua berbagi episode 8 mengangkat tema “Menanamkan Budaya Literasi pada Anak Usia Dini” agar peserta dapat menanamkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama literasi dalam membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkarakter (mengembangkan budi pekerti yang baik, membangun fondasi dan atmosfir literasi di unit sosial terkecil yaitu keluarga dimana setiap individu memahami literasi secara utuh dan menyeluruh dan mempraktikannya di dalam kehidupan sehari hari, dapat membekali setiap anggota keluarga terutama anak dengan kecakapan literasi dasar yang tentunya disesuaikan dengan jenjang usia setiap anggota keluarga. Pembekalan literasi dasar bagi anak usia dini sangat penting dan mutlak diperlukan untuk membangun keterampilan 4K yaitu berpikir Kreatif, berpikir Kritis, Komunikatif, dan Kolaboratif.
Webinar kelas orangtua berbagi ini merupakan program dari Dirjen PAUD, Pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah bekerjasama dengan BP PAUD dan Dikmas Sumatera Utara yang didisain oleh tim untuk dilakukan secara berkelanjutan pada saat pandemi Covid-19. Webinar Rumahku Sekolahku pada Kelas Orang Tua Berbagi Episode 8 ini dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Desember 2020 pukul 14:00 s.d 16.00 WIB yang ditayangkan di dua platform yaitu melalui virtual zoom meeting dan ditayangkan secara langsung di kanal Youtube pauddikmas sumut. Kegiatan diikuti oleh orang tua, pendidik dan tenaga kependidikan, dan penggiat PAUD sebanyak 135 orang.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dan sekaligus membuka kegiatan webinar kelas orangtua berbagi episode 8 oleh Kepala BP PAUD dan Dikmas Sumatera Utara, Dr. Hj. Ulfa Maria, M.Pd. Narasumber yang menyampaikan materi pada kegiatan ini terdiri dari Narasumber ahli yaitu Bapak Dr. Rakhmat Rakhmawan, S.Pd yang berasal dari Satgas Literasi Kemendikbud. MM, dan juga dua orang narasumber orangtua yaitu Ayah Azis Efendi Pulungan orangtua murid TK Al-Hijrah, dan Bunda Widya Ayu Pratama orangtua murid PAUD Tunas Cendikia Kota Binjai.
Ayah Aziz mengatakan bahwa cara untuk menanamkan budaya literasi yang dilakukan oleh beliau adalah dengan memilih sekolah yang memiliki visi menjadi sekolah percontohan dalam pendidikan karakter dan pemberdayaan parenting. Sekolah yang dipilih adalah sekolah yang memiliki c yang sangat terukur dari visinya yaitu karakter, literasi, numerasi. Dalam penanaman literasi cara yang dilakukan adalah orang tua benar-benar dilibatkan dan diikut sertakan sebagai pengambilan keputusan program-program TK Al-hijrah, termasuk program literasi sekolah, literasi yang dilakukan di sekolah juga dilakukan di rumah, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di rumah merupakan acuan dari konten-konten pembelajaran yang dibuat oleh TK Al-Hijrah, konsep dan panduan yang jelas dari sekolah, waktu pelaksanaan lebih leluasa, penilaian dari guru sentra di TK Al-hijrah terukur dan layanan konsultasi dari guru bimbingan konseling di TK Al-Hijrah.
Sedangkan Bunda Widya Ayu Pratama memiliki cara menanamkan budaya literasi pada anak adalah dengan mengenalkan anak pada buku, melakukan pendampingan belajar, membacakan cerita atau buku, selalu menyediakan buku-buku yang menarik untuk anak, selalu menjadi pendengar yang baik untuk anak, sesibuk apapun harus meluangkan waktu untuk bermain dengan anak.
Penyampaian materi dari Narasumber ahli yaitu Bapak Dr. Rakhmat Rakhmawan, S.Pd, MM. Materi yang disampaikan berupa Mutu pendidikan yang relatif rendah serta indeks literasi yang masih tertinggal membuat kualitas SDM Indonesia yang juga masih rendah. Salah satu penyebabnya adalah peran dan kepedulian orang tua/keluarga dalam menciptakan lingkungan literasi yang belum maksimal. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada rendahnya literasi pada anak terutama anak usia dini adalah (1) perbaikan kualitas pendidikan yang merupakan solusi mutlak yang harus dilakukan dan berawal dari rumah/keluarga, (2) pendidikan sebagai investasi jangka panjang dimulai dari pendidikan usia dini sampai dengan pendidikan tinggi (formal) dan pendidikan masyarakat sepanjang hayat (informal), (3) literasi dan percepatannya di seluruh tingkat (keluarga, sekolah, dan masyarakat) di seluruh Indonesia tanpa terkecuali.
Literasi secara umum dimaknai dengan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, juga memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari. Kecakapan literasi dasar yang diperlukan bagi setiap individu untuk mengatasi tantangan abad XXI adalah literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital, dan literasi budaya kewargaan.
Strategi yang bisa dilakukan untuk budaya literasi adalah dengan membangun lingkungan fisik yang kondusif dan menyenangkan bagi seluruh anggota keluaraga terutama anak agar semua merasa nyaman dan memudahkan dalam proses pendidikan, membangun lingkungan sosial afektif di keluarga dimana setiap anggota keluarga memiliki kedekatan emosional dan psikis dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga, membangun lingkungan akademis di keluarga dimana setiap anggota keluarga belajar satu sama lain dan belajar bersama untuk meningkatkan pengetahuan dan mempraktikannya didalam ranah/lingkungan keluarga.
Setelah pemaparan materi dan berbagi praktek baik dilanjutkan sesi diskusi dan tanya jawab bersama antara peserta dengan narasumber. Peserta sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini dengan menanyakan langsung dengan menyalakan tanda raise hand dan dengan menulis pertanyaan di chat zoom dan youtube. Kelas ini ditutup dengan closing statement oleh narasumber, orangtua dan narasumber ahli. Kesimpulan dan penutup oleh moderator serta mengingatkan peserta untuk mengisi evaluasi kesan pesan di google feedback yang link nya ada di chat zoom dan youtube. Moderator menutup acara webinar dengan penyampaian apresiasi terhadap peserta yang sudah mengikuti Webinar kelas Orangtua Berbagi dari Episode 1 s.d 8. Dan permohonan maaf untuk hal-hal yang kurang berkenan.