PESONA GURU PENGGERAK: IKHLAS BELAJAR, MENGINSPIRASI, WUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

PESONA GURU PENGGERAK: IKHLAS BELAJAR, MENGINSPIRASI, WUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

[fusion_builder_container type=”flex” hundred_percent=”no” equal_height_columns=”no” menu_anchor=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” background_color=”” background_image=”” background_position=”center center” background_repeat=”no-repeat” fade=”no” background_parallax=”none” parallax_speed=”0.3″ video_mp4=”” video_webm=”” video_ogv=”” video_url=”” video_aspect_ratio=”16:9″ video_loop=”yes” video_mute=”yes” overlay_color=”” video_preview_image=”” border_color=”” border_style=”solid” padding_top=”” padding_bottom=”” padding_left=”” padding_right=””][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ layout=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_color=”” border_style=”solid” border_position=”all” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding_top=”” padding_right=”” padding_bottom=”” padding_left=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” center_content=”no” last=”true” min_height=”” hover_type=”none” link=”” border_sizes_top=”” border_sizes_bottom=”” border_sizes_left=”” border_sizes_right=”” first=”true”][fusion_text]

Oleh Rosmalinda Ika Kesumawaty, Br.Kembaren, M.Pd
email: kembaren0612ika@gmail.com

Pengalaman menjadi guru penggerak di SMAN 17 Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

Saya mengikuti program guru penggerak karena merasa tertantang dalam mengikuti seleksinya yang panjang dan melelahkan. Saya merasa orang-orang yang bisa melewati seleksi dan lulus menjadi guru penggerak adalah guru-guru yang hebat dan memiliki semangat yang luar biasa dalam memajukan pendidikan. Saya ingin bersahabat dengan guru-guru hebat tersebut.

Sebagai seorang guru JELITA (jelang lima puluh tahun) saya merasakan kemajuan teknologi yang begitu pesat dan perubahan zaman yang jauh berbeda ketika saya sekolah, membuat saya harus mempersiapkan diri di depan murid-murid. Pendidikan Guru Penggerak menjadi salah satu cara bagi saya untuk mengembangkan kompetensi diri agar layak menjadi guru untuk murid-murid di zaman ini.

Keinginan untuk belajar agar bisa mengajar lebih baik menjadi penguat saya untuk mengikuti pendidikan guru penggerak. Ini bukanlah pekerjaan mudah, karena usia sudah “jelita dan loading”nya mulai melambat. Tetapi semangat dan motivasi diri yang kuat membuat saya melangkah bersama teman-teman hebat lainnya.

Dalam perjalanan panjang pendidikan guru penggerak, rasa jenuh dan lelah silih berganti. Saya tidak energik lagi seperti peserta lainnya yang rerata masih muda dan jauh di bawah usia saya. Namun semangat yang tinggi dan dikuatkan dengan semangat kolaborasi membuat saya menikmati Pendidikan Guru Penggerak ini. “Usia boleh senja tetapi semangat tetap pagi, harus berjiwa muda!”

Bagi saya, pendidikan guru penggerak bukanlah paksaan, namun pilihan yang membuat saya berpikir tentang sebuah program tranformasi pendidikan. Guru Penggerak membuat saya menjadi guru yang selalu dirindu murid-murid. Saya berusaha menjadi guru yang kreatif dan selalu berinovasi agar pembelajaran yang menyenangkan.

Sekarang saya mengerti bahwa murid-murid punya potensi dan bakat diri. Mereka bukan bodoh, tetapi bisa jadi tidak pintar di satu bidang, namun menonjol pada bidang lainnya. Tidak semua murid harus pintar matematika, atau fisika atau seni dan bahasa. Mereka memiliki kepintaran tersendiri yang sudah dibawa sejak lahir. Potensi diri ini merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa yang perlu bertumbuh dan berkembang pada diri murid. Disinilah peran penting seorang guru, untuk mengembangkan kodrat yang dimiliki murid. Dalam Pendidikan guru penggerak saya menemukan pentingnya seorang guru memahami nilai dan perannya sebagai Pendidik yang diharapkan mampu mengembangkan bakat dan kodrat murid hingga tumbuh dan berkembang dengan maksimal.

Saya bahagia, berkat Pendidikan Guru Penggerak membuat saya dan murid bisa ceria saat belajar matematika. Bukan karena mereka pintar semua, tetapi karena saya telah memahami arti pendidikan yang sesungguhnya, yaitu menjadikan murid-murid pembelajar sepanjang hayat dan memiliki karakter mulia.

Pendidikan Guru Penggerak ini telah merubah mindset saya, bahwa guru dan murid harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dengan semangat Pendidkan Guru Penggerak saya terus belajar dan mengembangkan diri melalui Platform Merdeka Mengajar yang telah disiapkan Kemendikbud. Dari PMM banyak pengetahuan dan hal-hal baru yang saya dapatkan terkait Kurikulum Merdeka dan Implementasi Kurikulum Merdeka.

  • Menginspirasi Rekan Sesama Guru

Pendidikan Guru Penggerak telah mengejarkan saya menjadi seorang guru yang selalu berbagi kepada rekan sejawat. Setiap kali saya mendapat pengalaman belajar dan praktik-praktik yang saya lakukan, senantiasa saya sampaikan kepada teman sesama guru baik di lingkungan sekolah maupun di sekolah lain. Beberapa sekali saya dipanggil dengan sukarela untuk berbagi dan menginspirasi teman-teman sesama guru. Selain itu saya juga memotivasi dan ikut mendampingi teman-teman untuk tergerak mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.
Wujud kolaborasi yang saya bangun bersama teman-teman telah menghasilkan sebuah karya buku “AGEN PERUBAHAN” yang merupakan kumpulan pengalaman dan praktik baik dari para Guru Penggerak Angkatan II Kota Medan.
Selain itu, pengalaman praktik baik sebagai Guru Penggerak yang telah dilakukan sudah setidaknya dapat menjadi inspirasi bagi para rekan guru di berbagai daerah di Indonesia melalui karya buku antologi yang berjudul “Karya Terbaik Guru Penggerak”.

  • Menginisiasi Murid untuk Bergerak dalam Pengembangan Literasi Sekolah

Salah satu program yang saya kembangkan di lingkungan sekolah dalam rangka mewujudkan kepemimpinan murid adalah membentuk gerakan pengembangan literasi sekolah. Gerakan ini diawali dengan terbentuknya buletin elekronik yang disingkat menjadi “BUNIC”. Buletin ini merupakan wadah tempat karya-karya yang dihasilkan warga sekolah dan sekaligus menjadi pusat informasi seputar kegiatan sekolah.

Terwujudnya BUNIC ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan sebagai aksi nyata dalam pembentukan profil Pelajar Pancasila yang Beriman kepada TYME, dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan Global, Gotong royong, Mandiri, Kreatif dan Bernalar Kritis. Kegiatan ini mengasah kemampuan dan karakter murid sesuai dengan bakatnya dan membentuk jiwa kepemimpinan. Bukan hanya kemampuan membaca yang berkembang, namun kehadiran BUNIC telah berhasil mengembangkan kemampuan literasi sekolah secara keseluruhan. Aksi nyata yang berdampak pada murid ini telah berhasil memberi warna baru di SMAN 17 Medan.

Menjadi guru penggerak adalah sebuah panggilan untuk ikut dalam transformasi pendidikan untuk membangun generasi emas guna terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.

Guru Penggerak Bukan Guru Biasa!

[/fusion_text][/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]