Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 482/sipres/A6/IX/2023 Program SIGAPKHU, Aksi Kemendikbudristek Tingkatkan Kualitas Pendidikan Khusus

Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 482/sipres/A6/IX/2023 Program SIGAPKHU, Aksi Kemendikbudristek Tingkatkan Kualitas Pendidikan Khusus

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor: 482/sipres/A6/IX/2023
Program SIGAPKHU, Aksi Kemendikbudristek Tingkatkan Kualitas Pendidikan Khusus

 

Jakarta, 21 September 2023 – Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK),
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani,
membuka Webinar Program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus (SIGAPKHU), pada Rabu (20/9).
SIGAPKHU adalah salah satu langkah konkret yang dilakukan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (Ditjen GTK) untuk mencapai inklusivitas pendidikan khusus di Indonesia.

Program SIGAPKHU bertujuan meningkatkan kualitas layanan pembelajaran bagi peserta didik
berkebutuhan khusus melalui pemberian penghargaan dan apresiasi kepada guru-guru yang telah
mendedikasikan diri mereka dalam melayani peserta didik berkebutuhan khusus. Bagi guru yang telah
memenuhi kriteria dan berminat bergabung dengan program Aksi Penggerak Pendidikan Khusus ini,
dapat mendaftarkan diri pada tautan sebagai berikut, https://gtk.kemdikbud.go.id/hdi.

Terkait peran guru pendidikan khusus dalam program ini, Nunuk Suryani menyatakan, “Guru-guru
pendidikan khusus memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan SIGAPKHU. Oleh karena
itu, kami fokus pada percepatan peningkatan kualitas guru melalui kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan.”

Kegiatan pengembangan keprofesian guru berkelanjutan meliputi beberapa unsur, yaitu pengembangan
diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Ketiganya bukan hanya sekadar konsep, melainkan tindakan
nyata yang bertujuan untuk melahirkan guru-guru inovator yang mampu menjadi penggerak komunitas
belajar guru pendidikan khusus. “Guru-guru inovator pendidikan khusus diharapkan menjadi motor
penggerak perubahan positif dalam pendidikan khusus,” jelasnya.

Ada empat hal yang diharapkan melalui penyelenggaraan Program SIGAPKHU. Pertama, terjadi
peningkatan jumlah guru inovatif dalam pendidikan khusus. Kedua, adanya peningkatan kualitas mutu
pembelajaran pendidikan khusus. Ketiga, adanya peningkatan kemampuan guru dalam melakukan
praktik baik dan inovasi pembelajaran. Keempat, SIGAPKHU dapat mendorong terciptanya komunitas
belajar yang berkesinambungan di Platform Merdeka Mengajar (PMM).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Putra Asga
Elevry, menjelaskan bahwa sasaran Program SIGAPKHU adalah guru pendidikan khusus dan guru di
sekolah reguler yang telah membuat video pembelajaran dengan menyertakan peserta didik penyandang
disabilitas dan sudah mengunggah aksi nyata dalam bentuk video ke dalam PMM.

“Sejalan dengan semangat memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI), para guru yang lolos
seleksi akan diberi apresiasi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional,” imbuh Direktur Asga.

Sebelum menutup webinar, Dirjen Nunuk menghimbau para peserta untuk mendukung program
SIGAPKHU dan menjadi bagian dari perubahan positif dalam dunia pendidikan khusus. “Saya berharap
agar SIGAPKHU dapat menjadi langkah awal menuju masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan
adil,” pungkasnya.

 

Biro Kerja Sama dan Hubungan MasyarakatSekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Dapatkan informasi lengkap tentang Merdeka Belajar melalui: http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

<