Literasi Cinta Budaya Sejak Dini Melalui Kegiatan Karnaval  Merah Putih

Literasi Cinta Budaya Sejak Dini Melalui Kegiatan Karnaval  Merah Putih

Oleh : Nurhelan Siregar
TK REFAH Labuhan Batu Selatan

Pendahuluan

Literasi cinta budaya merupakan salah satu aspek penting dalam membangun identitas dan karakter bangsa. Dengan memahami dan mencintai budaya, individu dapat membangun rasa bangga dan kesadaran tentang jati diri dan keberadaannya dalam masyarakat. Namun kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi cinta budaya di kalangan anak-anak menjadi masalah yang perlu diatasi. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fase krusial dalam perkembangan anak karena mereka mulai membentuk identitas, nilai, dan sikap terhadap lingkungan sekitar. Salah satu aspek penting yang perlu ditanamkan pada anak-anak adalah cinta terhadap budaya dan identitas nasional. Di Indonesia, keberagaman budaya dan tradisi yang kaya menjadi modal sosial yang sangat berharga. 

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin dan pembangun masa depan. Oleh karena itu penting untuk membangun kesadaran dan pemahaman mereka tentang literasi cinta budaya sejak dini. Namun, banyak anak-anak yang belum memahami dan mencintai budaya dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengalaman mereka terhadap budaya serta kurangnya pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentang literasi cinta budaya.

Dalam era globalisasi, anak-anak Indonesia dihadapkan pada berbagai pengaruh budaya asing yang dapat mempengaruhi identitas dan karakter mereka. Oleh karena itu penting untuk membangun kesadaran dan pemahaman mereka tentang budaya Indonesia dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, anak-anak dapat membangun rasa bangga dan kesadaran tentang jati diri dan keberadaannya dalam masyarakat.

Literasi cinta untuk budaya lokal dapat dipupuk secara efektif di masa kanak-kanak melalui kegiatan yang menarik, seperti yang ditemukan dalam perayaan Karnaval, yang dapat disejajarkan dengan praktik budaya tradisional. Penelitian menunjukkan bahwa literasi budaya sangat penting untuk menumbuhkan rasa identitas dan apresiasi terhadap tradisi lokal di kalangan anak-anak. Misalnya, model pembelajaran ATIK menekankan pentingnya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang mempromosikan pemahaman budaya, seperti tarian dan seni tradisional, yang dapat dimasukkan ke dalam perayaan Karnaval (Azizah & Zubaedah, 2024). Selain itu, lokakarya yang mengekspos anak-anak ke seni dan budaya lokal telah terbukti meningkatkan minat dan pengetahuan mereka, sehingga menumbuhkan apresiasi yang lebih terhadap warisan mereka (Diana et al., 2024). Selain itu, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menerapkan strategi pengajaran yang inovatif sangat penting untuk menanamkan budaya literasi dan kecintaan terhadap tradisi lokal pada anak-anak (Nurjanah et al., 2023). Dengan demikian, menggabungkan kegiatan Karnaval dapat berfungsi sebagai platform yang dinamis untuk pengembangan literasi budaya awal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak tentang literasi cinta budaya melalui kegiatan Karnaval  Merah Putih, serta untuk mengetahui efektivitas kegiatan tersebut dalam membangun identitas dan karakter bangsa pada anak-anak usia dini. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentang literasi cinta budaya di Indonesia, serta membantu mempertahankan identitas dan karakter bangsa Indonesia di tengah-tengah pengaruh globalisasi.