Meningkatkan Literasi melalui Pemanfaatan Bacaan Digital

Meningkatkan Literasi melalui Pemanfaatan Bacaan Digital

Oleh: Nurul Arfika, S.Pd.

SD Negeri 050611 Aman Damai Kab. Langkat

Literasi, sebagai kemampuan dasar dalam membaca, menulis, dan memahami informasi, memiliki peran penting dalam kehidupan modern. Di era digital saat ini, literasi tidak lagi terbatas pada buku fisik dan teks cetak, tetapi juga meliputi bacaan digital yang tersebar luas melalui internet dan berbagai perangkat elektronik. Pemanfaatan bacaan digital menawarkan peluang besar untuk meningkatkan literasi, terutama di kalangan generasi muda yang tumbuh dengan teknologi. Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam berbahasa yang meliputi membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Di era teknologi yang terus berkembang, pendidik dituntut untuk selalu memperbarui pengetahuan mereka dalam bidang IT. Berbagai praktik baik dapat dilakukan oleh para guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan, seperti mengikuti sosialisasi mengenai bacaan digital, menulis karya ilmiah, serta menerapkan penggunaan bacaan digital di sekolah. Salah satu impian utama para guru adalah menumbuhkan minat baca siswa melalui bacaan digital. Integrasi bacaan digital ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas bahan bacaan, tetapi juga dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih antusias dalam membaca. (Husnah, Yunia, and Suriani 2024)

Buku pendidikan, baik dalam bentuk teks maupun nonteks, merupakan sumber belajar utama bagi siswa di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan, buku pendidikan diakui dalam dua bentuk, yaitu buku cetak dan buku elektronik. Kedua jenis buku ini memiliki kedudukan yang setara dan dapat menjadi pilihan alternatif bagi siswa dan pembaca. Meskipun buku cetak masih lebih akrab di kalangan masyarakat dibandingkan dengan buku elektronik, namun saat ini jumlah buku elektronik telah meningkat secara signifikan, baik yang dikembangkan oleh pemerintah maupun penerbit swasta.

Peningkatan jumlah buku elektronik ini tidak terlepas dari perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan teknologi. Di era modern ini, penggunaan perangkat digital seperti smartphone, laptop, tablet, dan perangkat lainnya semakin tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ketergantungan pada gawai ini membuka peluang bagi buku elektronik untuk menjadi sumber bacaan yang inovatif, yang dapat menjawab tantangan keterbatasan akses terhadap bahan bacaan di Indonesia.

Selain itu, kondisi geografis Indonesia yang luas dan beragam menambah tantangan dalam distribusi buku cetak ke seluruh pelosok negeri. Dalam konteks ini, buku elektronik menawarkan solusi yang praktis dan efisien untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keunggulan buku elektronik sebagai upaya meningkatkan literasi di Indonesia, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti aksesibilitas, kemudahan distribusi, dan relevansi dengan perkembangan teknologi saat ini. (Permatasari et al. 2022)

Kemampuan literasi siswa sekolah dasar yang masih tergolong rendah mendorong saya, sebagai guru, untuk menggali potensi yang dimiliki oleh siswa secara lebih mendalam. Dalam upaya meningkatkan literasi, saya telah menerapkan berbagai kegiatan di kelas, seperti membuat pojok baca yang menyediakan berbagai buku, mengadakan sesi membaca senyap untuk meningkatkan konsentrasi membaca siswa, serta mendorong mereka untuk menulis kembali apa yang telah mereka baca sebagai cara untuk memperkuat pemahaman. Kegiatan literasi lainnya juga telah saya terapkan untuk memupuk minat baca siswa. Namun, bahan bacaan yang saya gunakan hingga saat ini masih terbatas pada teks cetak dan belum memanfaatkan bacaan digital. Untuk itu kita perlu mengenal tantangan dan peluan dari bacaan digital.